Halaman

Senin, 02 April 2012

DIVOLTAR



Indikasi:- Penyakit reumatik inflamatoar dan degeneratif: artritis reumatoid, termasuk bentuk juvenil, ankilosing, osteoartritis, dan penyakit priai akut.- Kelainan muskulo-skeletal akut: periatritis, tendinitis, tenosinovitis, bursitis, salah urat dan dislokasi.- Menghilangkan/mengurangi rasa nyeri dan inflamasi nonreumatik.Kontra Indikasi:- Ulkus peptikum atau perdarahan saluran cerna.- Hipersensitivitas terhadap diklofenak.- Penderita asma yang mengalami serangan asma, urtikaria atau rinitis akut bilamendapat asetosal atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.Komposisi:Tiap tablet salut enterik mengandung:Diklofenak natrium 25 mg atau 50 mgFarmakologi:DIVOLTAR adalah obat antiinflamasi nonsteroid dengan struktur kimia yang baru (suatu derivat asam asetat). Obat ini mempunyai sifat antiinflamasi, analgesik dan antipiretik yang kuat. Seperti obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, DIVOLTAR merupakan penghambat prostaglandinsintetase.Sebagai tablet salut enterik, DIVOLTAR hancur dan melarut langsung dalam usus halus, dimana diklofenak diabsorpsi dengan cepat. Dengan demikian, iritasi lambung dikurangi. Diklofenakmengalami metabolisme lintasan pertama dalam hati. Kadar puncak dalam plasma akan dicapai setelah 1 – 4 jam. Obat ini 99.7% terikat pada protein plasma dan waktu paruh eliminasinya 1 – 2 jam. Diklofenak dimetabolisme hampir sempurna dalam hati, ekskresi obat yang utuh melalui ginjal kurang dari 1%.Peringatan dan Perhatian:
  1. Gunakan dengan hati-hati pada:
  1. - penderita dengan gangguan saluran cerna atau dengan riwayat ulkus peptikum.
  1. - penderita dengan insufisiensi hati, jantung atau ginjal yang parah.
  1. - penderita usia lanjut (lebih mudah mengalami efek samping obat-obat antiinflamasi nonsteroid).
  1. Penderita dengan pengobatan jangka panjang dengan DIVOLTAR seperti halnya dengan obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, harus dimonitor sebagai tindakan berjaga-jaga(mis. fungsi ginjal, hati dan hitung darah).
  1. DIVOLTAR tidak boleh diberikan selama kehamilan, kecuali bila mutlak diperlukan.
  1. DIVOLTAR dapat meningkatkan kadar plasma lithium atau digoksin.
Efek Samping:Pada awal pengobatan, dapat terjadi nyeri epigastrum, sendawa, nausea dandiare, nyeri kepala atau pusing. Efek samping ini biasanya ringan. Reaksi kulit, retensi cairan dan peningkatanserum transaminase kadang-kadang terjadi.Userasi dan pendarahan saluran cerna, ikterus, hepatitis, gagal ginjal dan sindroma nefrotik juga terjadi. Bila ini terjadi, DIVOLTAR harus dihentikan. Leukopenia, trombositopenia, dan anemia aplastik dapat juga terjadi, tetapi sangat jarang.Dosis:Dewasa:Dosis awal 75 – 150 mg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.Untuk terapi jangka panjang, dosis biasanya 75 – 100 mg sehari.Anak 1 tahun atau lebih1 – 3 mg/kg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.Tablet harus ditelan seluruhnya sewaktu makan atau setelah makan.Penyimpanan:Lindungi dari cahaya.Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat Celsius).

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: TabletProdusen: PT Kalbe Farma



Informasi lebih lanjut hubungi dokter keluarga atau apoteker Anda...
Tulisan ini hanya untuk membantu anda memahami obat yang digunakan serta sebagai tambahan ilmu pengetahuan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar